Selasa, 03 September 2013

10 Tahun Dalam Cahaya

10 tahun yang lalu wajah kita penuh cahaya
Saat kita menguntai janji untuk setia
berjalan berdampingan
mengukir kata untuk seiring sejalan
atas nama cinta yang wangi
Kau mengambil tanggung jawab atas diriku

Hari ini…. wajah kita tetap dihiasi cahaya
jalan yang kita retas sungguh punya banyak makna dan warna
Ketika melihat kebelakang sebagai napak tilas perjalanan hidup kita
Sungguh Allah sangat berbaik hati telah memberi banyak dalamhidup kita
Hidup terasa sudah lengkap…bersamamu semua sudah pas
Tidak lebih…tidak kurang…tapi pas…

10 tahun yang lalu wajah kita penuh cahaya
hari ini…detik ini…hingga esok lusa nanti juga demikian
Jalan-jalan penuh cahaya selanjutnya akan kita titi bersama
Sampai menuju cahaya keabadian
Sungguh bersamamu…cinta terasa wajar…

(Happy 10th  Wedding Anniversary to My hubby : love you more)

Selasa, 25 September 2012

Mutiara Kata

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... 
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu 
kepada api yang menjadikannya abu... 
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... 
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada..."




Apabila cinta memanggilmu...
Ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... 
Dan.....pabila sayapnya merangkummu... 
Pasrahlah serta menyerah...
Walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu...




CINTA yang AGUNG

Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang laindan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata 

'Akuturut berbahagia untukmu' 
Apabila cinta tidak berhasil...
BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah...
bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
tapi..
ketika cinta itu mati..
kamu TIDAK perlu mati bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh...





MENCINTAI...

BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..
melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu2...
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyi 

menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..
Akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang...
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita....
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia...
apabila kita melepaskannya....
Apabila kamu benar2 mencintai seseorang...
jangan lepaskan dia...
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN...
BERJUANGLAH demi cintamu....
Itulah CINTA SEJATI Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan...
DARIPADA berjalan bersama orang yang tersedia... 

Lebih baik menunggu orang yang kamu cinta...
DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu...
Lebih baik menunggu orang yang tepat....
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan 'seseorang'

LITTLE POEMS


Ia  rasakan cinta….hingga jatuh cinta….
Tatkala sendiri…ia tak kuasa….
Tampak  laut….dikira ombak….
Ketika mendekat….ia tenggelam….



Aku mencintaimu dengan rasa….bukan dengan kata….
Untuk apa perbincangan…untuk apa saling sapa….
Jika tak ada rasa…..



Hidup yang beraturan…mampu berdikari…kuat menghadapi cobaan apapun…
Sanggup memikul beban….Hal-hal begitulah yang dapat membantu kita
memikul tanggung jawab atas orang lain….



Walau kadang….sesuatu yang kita kerjakan…tampak punya arti….
Tapi ada saja yang tak mau menghargainya dengan baik….
memang yang menilai baik buruknya yang kita kerjakan adalah orang lain….
Tapi yang memilihnya tetap saja kita sendiri…..



Banyak sekali hal-hal berharga yang dapat kita petik….
bahkan dari peristiwa paling buruk sekalipun….
bahwa…sesuatu yang tak mungkin bisa menjadi mungkin….
Dan yang mungkin bisa menjadi tak mungkin….
Tak ada sesuatu yang mustahil dalam kehidupan ini….



Cinta itu memang anugrah….tapi tidak akan direstui
Apabila harus ada yang terluka dan menyakiti hati orang lain…
dan dia tumbuh pada tempat yang salah….



Impian kita…bisa menjadi kenyataan….
jika kita percaya itu benar-benar menjadi kenyataan….
Bukan berandai-andai akan jadi kenyataan…



Biarkan cinta itu datang silih berganti….
Sampai kau menemukan cinta sejati….
Ketika waktu-waktu yang ada telah terlewati
Semua kisah itu akan mengingatkanmu
Bahwa dulu….kamu pernah jatuh cinta…..



Akankah rasa ini abadi…kukira hanya waktu yang punya jawabnya….
Tapi diizinkan untuk menikmatinya saja…aku sudah cukup bahagia…
Walau tak abadi menjadi milikku…Biarkan rasa ini selama mungkin
berada disampingku….



Dari sekian waktu yang berjalan…ada banyak hal yang berubah….
Dan ada juga yang tidak berubah…Andai waktu dapat diulang…
Dan kekuasaan untuk mencegahmu pergi….ada ditanganku…
Maka takkan kuizinkan kau lepas dari tanganku dan membiarkanmu berlalu…
Dengan membawa segala kenangan…cerita dan kebahagiaan…
Yang tidak pernah akan kurasakan lagi….setelah kau pergi….
Ingin rasanya….kukatakan pada dunia…bahwa hidupku jadi tanpa arti…
setelah kau pergi…..



Aku tak tahu bagaimana caranya untuk melupakanmu….
dan menghapus ingatan tentangmu….
Akhirnya kuputuskan untuk membiarkanmu tetap berada diingatanku….
Sampai aku merasa bosan sendiri….dan ada yang menggantikanmu
suatu hari nanti…..



kenangan itu…walaupun bentuknya sangat sederhana….
Tapi bila kita melewatinya bersama seseorang yang sangat berarti….
maka maknanya…akan jadi begitu dalam….



Kendati sudah lama berlalu…aku masih merasa begitu luka…
Aku dapat menemukan…tempat menunggu luka itu sembuh….
Tapi bekasnya…bekasnya takkan hilang….




Entah kau ingat padaku…atau tidak…tapi yang pasti…aku mulai ingat padamu….
Ada yang ingin kukejar kembali…hari-hari yang tertinggal dibelakang langkah kita….
Ada banyak kata yang ingin kusampaikan padamu…
itupun…kalau masih ada…kesempatan tergelar dihadapanku…
Bahwa….aku sudah membuat ceritaku sendiri….yang baru…
dan penuh warna….


Rabu, 18 Januari 2012

ONE DAY IN MY LIFE (part one)


One day in your life ....
you'll remember a place
Someone's touching your face
You'll come back and you'll look around you


One day in your life....
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...


One day in your life ....
When you find that you're always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I'll be there


You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...


One day in your life ....
When you find that you're always longing
for the love we used to share
Just call my name
And I'll be there


Sayup-sayup alunan lagu lawas yang dilantunkan almarhum jacko terdengar sangat menyentuh dan begitu menggugah rasa  ditengah derasnya hujan yang turun di bulan Januari di Kota Pontianak. Diluar hujan masih setia menitik, seperti menciptakan beribu rasa didalam hati. Kaca-kaca jendela menjadi buram dan berembun terkena terpaan hujan yang cukup deras, sejenak aku merasa entah ada dimana. Tubuhku memang masih ditempatnya, masih didepan layar komputer dimeja kerjaku tapi pikiranku entah ada dimana, mengembara begitu jauhnya.


Hujan masih setia menitik....


Sesekali disertai kilatan dan suara guntur yang cukup menggelegar, tapi apapun itu tetap tidak menghilangkan kecintaanku pada suasana dikala hujan.


Bagiku hujan teramat sangat istimewa, ada banyak nuansa didalamnya, ingatanku terasa berlomba-lomba untuk bermunculan dipermukaan, berseliweran, berlompatan  seperti tayangan film yang berjudul “Masa Lalu”.


Ingatanku bergerak mundur-maju  demikian terus-menerus seperti melewati dimensi waktu, melewati lorong waktu dan bermuara pada suatu waktu, dimasa atau dikala aku masih berseragam “Putih-Biru”, belasan tahun yang lalu, bahkan lebih.


Memang ada yang melatari itu semua.....
Tali penghubung yang telah lama putus entah kenapa benangnya kini telah tersambung kembali. Ya ...berjumpa atau menjalin komunikasi kembali dengan orang-orang yang pernah dekat dimasa lalu merupakan hal yang menakjubkan, terutama buatku, tentu saja tanpa mengurangi arti yang begitu berharga pada kehidupanku saat ini.


Menggali ingatan di masa lalu tentang episode-episode atau fase-fase kehidupan, jejak-jejak langkah kehidupan kita dimasa lalu, mengurainya kembali satu persatu. Ada hal yang indah, menyenangkan, bahkan menyedihkan yang tentunya tidak akan terlupakan begitu saja karena itu adalah bagian dari sejarah kehidupan kita.


Mungkin sejenak bisa saja kita melupakannya, ingatan atau kenangan tersebut seperti tertidur cukup lama atau bahkan mati suri, namun ada kalanya dia akan terbangun atau terjaga kembali. Ketika melewati tempat tertentu atau mengalami suasana dan kondisi tertentu, kita seperti tersentak, tanpa sadar bergumam dalam hati “Ini sepertinya pernah terjadi  atau pernah kurasakan....” dan sebagainya.


Banyak episode atau fase yang telah kita  lewati dan  bagian yang paling menarik tentu saja “Kisah Cinta”.


Pernah beberapa kali merasakan jatuh cinta (masih bisa dihitung dengan jari), sedih, bahagia, dan lain sebagainya.


Cinta dimasa remaja dan cinta dikala dewasa, apapun itu....baik manis dan getirnya kisah dimasa lalu, semuanya mengantarkan kita menuju kedewasaan dan kematangan dalam bersikap dan memaknai cinta yang sesungguhnya.


Hm.....kulihat hujan masih menitik....tanah-tanah basah dan mengeluarkan wewangian khas pada saat hujan....aku suka itu semua.......


Sama seperti hari ini, dulu dikala hujan, aku juga sering termangu, merasakan berbagai macam rasa bercampur menjadi satu, diantaranya ada perasaan sepi, sendiri, gelisah, dan banyak rasa yang lain.


Sebenarnya, benarkah pada saat itu definisinya adalah ”Cinta” atau “Suka”, rasanya tidak terlalu penting, tapi menurut kebanyakan orang itulah “Cinta Pertama” atau “Cinta Monyet” dikala puber, merasakan tertarik pada lawan jenis untuk pertama kalinya, merasakan deg-degan jika bertemu, wajah terasa panas, telapak tangan terasa dingin, malu-malu kucing, dan banyak tingkah ajaib lainnya, khas ABG pada saat itu.


Ah....jika ingat itu semua, memang terasa lucu dan betapa konyol dan lugunya diriku pada saat itu. Gadis yang baru beranjak remaja memasuki usia 13-14 tahun, memakai seragam putih-biru dan atribut lainnya khas anak SMP, bersepeda ria ketika berangkat ke sekolah, masih anak ingusan tapi punya kisah manis bersama abang kelasnya.


Hm....aku mencoba kembali kemasa itu, jauh diawal era 90-an (berkisar 1992-1993), mengingat awal dari itu semua.


Kelas  1 SMP di semester 2, masuk disiang hari, tak sengaja aku meninggalkan buku catatan salah satu mata pelajaran dilaci meja sekolah, padahal sedianya dimalam hari buku catatan itu mau kubuka lagi untuk persiapan besok, perasaan cemas melanda, mudah-mudahan kakak/abang kelas (pada waktu itu belum tahu siapa yang duduk dibangku yang sama dikelas pagi) tidak memindahkan buku catatan tersebut.


Besok siangnya, ketika aku datang dengan segera kuperiksa laci meja, Alhamdulillah bukunya masih ada dan kuperiksa isinya, ternyata ada coretan-coretan alias tulisan tangan pada buku itu, yang saat itu baru aku tahu ternyata yang duduk dibangku yang sama denganku di kelas pagi adalah cowok dan berinisiatif untuk mengajakku berkenalan, entah kenapa setelah itu kami jadi sering saling meninggalkan buku untuk saling ditulis dan dicoret-coret sebagai media untuk kami saling berkenalan dan bertukar pesan.


Dan dari media buku catatan kami lalu beralih ketingkat yang lebih akrab yaitu “Surat”. Saling meninggalkan surat berantai di laci meja. Aku ingat, aku jadi sering datang awal ke sekolah dengan hati deg-degan memeriksa laci ada atau tidak balasan surat hari ini dan tentu saja secara sembunyi-sembunyi  agar tidak ketahuan sama teman-teman yang lain, bahkan diam-diam disaat jam pelajaran aku kerap membaca surat tersebut dan tentu saja menulis balasan surat berantai itu.


Setahuku, tidak hanya kami yang saling bertulis surat, tetapi teman sebangkuku dan teman sebangkunya juga, tapi mereka tidak berlangsung lama, tidak seperti aku dengan si “abang kelas” itu.


Kemudian setelah beberapa waktu intens bertulis surat, si “abang kelas” ini mengajak untuk bertemu alias berkenalan secara langsung. Deg....aku takut setengah mati, kucari cara agar dia tidak mengetahui jati diriku yang sebenarnya, salah satunya dengan cara berganti “identitas” dengan teman sebangkuku, selain itu untuk melancarkan aksi tersebut, aku harus tahu duluan wajah si “abang kelas” dan tentu saja anggota geng serta agen rahasianya dan mengumpulkan informasi tentang mereka, biar aku bisa menghindar sesegera mungkin jika kami ternyata berpapasan dijalan.


Hm...aku memang cukup cerdas (penuh akal bulus) dengan segera kucari denah tempat duduk anak kelas IIC untuk mengetahui wajah si “abang kelas” (ingat jaman SMP dulu pasti absen kelas disertai dengan denah tempat duduk yang ditempel foto), dan denah ini biasanya tersimpan dilaci meja Bapak dan Ibu guru.


Hei....ini dia wajah si “abang kelas” itu. Hm ....imut juga ternyata. Aha....akhirnya aku tahu wajahnya. Tapi gimana kalo seandainya si “abang kelas” ini berpikiran sama sepertiku, mengecek wajahku melalui denah tempat duduk kelas IC, wah gawat nih pikirku, dengan segera (akal licik beraksi) aku lalu melepas fotoku yang tertempel dengan manis didenah tempat duduk (untung saja waktu itu Ibu Wali Kelas IC, Ibu Guru Bahasa Inggris) tidak terlalu sering memeriksa foto didenah yang telah copot dengan sukses (ha...ha...ha...).


Walhasil si “abang kelas” itu tidak bisa mengetahui identitasku dan sepertinya dia tahu akal bulusku diwaktu itu.


Tapi itu semua tidak bisa meredam keinginan si “abang kelas” untuk bisa melihat aku secara langsung, dia penasaran sekali dengan keberadaanku, sehingga dia menganggap aku cewek yang misterius. Sungguh waktu itu bukan maksudku untuk menjadi misterius, tapi aku memang masuk pada kategori pemalu dan penakut jika berhadapan dengan lawan jenis.


Sampai beberapa waktu kemudian, rasa penasaran si “abang kelas” itu sudah tak tertahankan, namun untungnya dewi fortuna masih berada dipihakku. Suatu siang yang panas, aku memarkirkan sepedaku ditempat parkir sekolah. Hei....tapi sepeda siapa itu masih nangkring ditempat parkir, bukankah itu sepeda si “abang kelas”, kenapa masih ada? Bukannya jam pulang anak pagi telah lama usai, wah firasat buruk nih pikirku. Dengan mengendap-endap aku mengintip dari lorong sekolah, ya Tuhan....ternyata dia ada didepan kelasku, masih menunggu sambil berbincang-bincang dengan temanku yang waktu itu dapat jatah piket.


Aduh...bagaimana ini? Dengan langkah kaki seribu aku lari menuju rumah teman sekolah yang kebetulan tinggal dikompleks samping sekolah. Bersembunyi disana sampai 5 menit sebelum bel masuk berdentang baru aku masuk kekelas dan tentunya memastikan terlebih dahulu bahwa sepeda sekaligus si empunya sudah pergi....hm lega deh rasanya (padahal kejutan lainnya akan menyusul dengan segera).


Si “abang kelas” itu sepertinya tahu aku lari terbirit-birit dan bersembunyi waktu melihat dia, karena menurut penuturan temanku yang sedang piket waktu itu, dia melihat kelebatan cewek  lari tunggang langgang bagai dikejar anjing entah kemana, tetapi sepedanya ada ditempat parkir. Dan masih menurut penuturan temanku itu si “abang kelas” menginterogasi dia dengan menanyakan ini dan itu mengenaiku. Seperti kenal dekat nggak sama aku, gimana ciri-cirinya, terus biasa datang ke sekolah jam berapa? dan lain sebagainya. Dan katanya lagi si abang sepertinya tahu persekongkolan kami. ya...waktu itu teman –teman gengku memang sudah berjanji untuk melindungi jati diriku. (tsaah...).


Tanpa sadar .....aku jadi tersenyum-senyum sendiri ingat kejadian-kejadian lucu waktu itu, tak terasa ternyata itu semua sudah lama sekali berlalu, tapi aku masih mampu mengingatnya dengan cukup baik.


Kadang....jika aku melewati jalanan depan sekolahku, kenangan-kenangan itu memintas dengan sendirinya, suasana dikanan-kiri sekolah yang masih seteduh dulu, pohon-pohon masih menaungi dengan setia, kemudian pos penjaga didekat pintu gerbang sekolah tempat dimana teman-teman biasa ngumpul disaat istirahat, disaat pulang sekolah menunggu jemputan, bahkan untuk arena ngecengin abang kelas atau abang-abang SMA sebelah dizaman itu, juga sebagai ajang untuk lirik-lirikan dengan incaran masing-masing.
Aih....manis dan indahnya masa itu.....


Juga tangga didepan pintu masuk ruang atau kantor Kepala Sekolah yang juga sering kita duduki rame-rame sambil bercerita banyak hal.
Seingatku....pada pertengahan tahun 2002, aku dan seorang sahabat pernah bertandang ke SMPku untuk suatu hal, setelah sekian lama, akhirnya berkesempatan mengunjungi kembali sekolahku, tempat yang menyimpan banyak kenangan dimasa remajaku.


Aku seperti dipaksa untuk mengingat kembali banyak hal.....
Menyusuri jalan di koridor sekolah, berhenti didepan kelasku dulu, kemudian berdiri didepan pagar pembatasnya, sambil mengedarkan pandanganku ke semua penjuru dan sudut sekolah sampai berhenti pada suatu titik yaitu, ruang kelas   “si abang kelas” ketika dia dikelas III, kemudian aku berlanjut ke kelasku, menatap dan melihat sekitar, semuanya masih terekam jelas dalam ingatan, sambil memejamkan mata sesaat coba membayangkan banyak hal dan mengurai kenangan pada masa itu.


Memang sebagian ada yang berubah pada bangunan sekolah, misalnya tempat parkir sepeda dan kantin sekolah, namun ada juga yang tidak.
Mataku lantas tertuju pada bangku itu, jalur dua baris kedua (jika ingatanku tdk salah), mencoba duduk sebentar, membayangkan ketika aku masih jadi siswa SMP, meraba laci meja, mencari-cari kalau saja ada yang meninggalkan barangnya, hei...tentu saja ini bukan laci meja dimasaku (ha...ha..), setahuku dulu laci mejaku ada coretan type-ex yang bertuliskan namaku dan namanya, kita tuliskan disudut laci meja agar tidak terbaca oleh teman lain.


Hm....sungguh kenangan yang manis......


Sesaat aku teringat penggalan lirik lagu milik Kla Project.....


Telah lama kabar menghampa.....namun kisah kita takkan mudah terlupa...
Meski tlah jauh kemana....kau coba tuk sembunyi....
Suatu saat nanti...akan kembali jua....


Memang pada masa-masa itu lagu-lagu Kla Project sangat digemari oleh para remaja, salah satunya lagu “Yogyakarta”


Pulang kekotamu....ada setangkup haru dalam rindu...
Masih seperti dulu...tiap sudut menyapaku bersahaja...
Penuh selaksa makna......
Terhanyut aku akan nostalgia...saat kita sering luangkan waktu...
Nikmati bersama suasana...


Kemudian aku kembali menyusuri koridor sekolah lantas melintasi halaman sekolah yang biasa digunakan untuk kegiatan pramuka, olah raga dan tentu saja upacara bendera setiap Senin pagi.


Sesekali kupandangi lagi semua sudut sekolah, beberapa bangunan memang sudah berubah letak dan fungsinya, berjalan mendekat ke arah ruang guru, menyapa Bapak dan Ibu Guru yang bahkan diantara mereka masih mengingat kami sebagai muridnya, sungguh nostalgia yang sangat mengesankan.



###

Kamis, 18 Agustus 2011

Believe.......


Setting (setelah selesai berlayar dari Astoria)


Karenamu….aku percaya…..
Percaya pada perasaanku…..percaya pada kata hatiku….
Percaya pada setiap kata-kata yang kamu ucapkan….
Karenamu….aku percaya dan meyakinkan diriku….
Bahwa bersamamu….aku mampu melewati semuanya..
Denganmu aku mampu berpijak dan menatap kedepan….
Meyakini bahwa kamu akan selalu ada untukku….
Diantara sedih dan senangku…dan diantara kesendirianku…
Karenamu….aku percaya….
Diantara keterpurukanku…diantara semua yang tidak lagi meyakiniku….
Kamu ada….dan selalu mempercayaiku….
Karenamu….aku percaya….
Karena kamu yang mengatakan kepadaku….untuk selalu mempercayaimu….
Dan….aku meyakini itu…..


Apartemen Maya

Maya duduk melamun dipinggir jendela apartemennya, menatap langit Tokyo pada malam hari, melihat bintang yang kala itu berkedap-kedip seperti sedang menggodanya.


Diary Maya :

Entah kenapa dan sejak kapan aku jadi suka melihat dan memperhatikan bintang-bintang dilangit pada malam hari, bintang-bintang itu tampak sangat menarik dan tentu saja mengingatkanku pada seseorang….ya….pada seseorang yang mengatakan padaku untuk menunggu dan selalu mempercayainya…..


Ini aneh…..tapi perasaan ini nyata…benci yang kurasakan kepadanya entah sejak kapan menguap dan telah berganti warna, berubah menjadi cinta….ah.. cinta kepadanya….aku jadi malu sendiri jika mengingatnya.


Ya….cinta….tiada hari tanpa memikirkanmu….
tiada waktu tanpa merindukanmu….sekarangpun demikian…


Bagaimana kabarmu hari ini….sedang apa dan dimana kamu saat ini….
hm…..apakah kau juga merasakan seperti yang kurasakan….


Apa aku salah jika mulai mengharapkanmu….walau kutahu ada tembok besar menghalangi…
Tapi dengan memikirkan kemungkinan bahwa kau memiliki perasaan yang sama denganku saja sudah membuatku bahagia….seperti terbang kelangit ketujuh….


Aku tahu….ini akan sulit….
Jalan didepan….seperti tak berujung….tapi aku percaya ini semua akan ada muaranya….


Juga aku tahu dan mulai menyadari ….. mengapa benci yang dulu pernah ada telah          berubah warna…
Mungkin benar....kita adalah belahan jiwa yang terpisah namun saling mencari…..
Kau…adalah diriku yang satunya lagi…..
Sesungguhnya…..kita saling mengerti walaupun dulu mungkin saling membenci
Kitalah yang saling memahami tentang diri masing-masing….
Lalu…aku mengerti dirimu dan kamu yang paling mengerti aku….
Ya….baru kusadari sekarang….ternyata kamulah yang paling memahami aku….
Mengerti keadaanku….keegoisanku, kekeraskepalaanku, segala kemauanku, lantas kesedihan juga kesenanganku….kamu selalu ada…walaupun dulu tak kusadari….


Kini…kusadari keberadaanmu sudah seperti nafas bagi hidupku….
Bahwa….tanpamu aku tiada….aku bukan apa-apa….
Dan…..karena matamu….aku melihat cahaya nikmat yang tidak lagi tampak oleh mata sendiri…
Dan pada saat jatuh, kuyakinkan diri bahwa kakimu kuat untuk tempatku berpijak…


Sejak hadirmu….kau beri arti lain dalam hidupku….
Memupus rasa tak berguna….dan membuatku mampu untuk memandang hari esok….
Saat ini….harus kuakui ada rasa takut tuk kehilanganmu…..


Sekali lagi aku menyadari ini semua seperti tak berujung…..untuk bersama terasa sangat sulit bahkan nyaris tidak mungkin….tapi kuputuskan untuk tetap mempercayaimu…yakin dengan rasa ini….karena hanya ini yang aku bisa….


Akankah rasa ini abadi…..kukira hanya waktu yang punya jawabnya….
Tapi diizinkan untuk menikmatinya saja….aku sudah cukup bahagia…
Walau tak abadi menjadi milikku….biarkan rasa ini
selama mungkin  berada disampingku…


Kepada semilir angin yang berhembus….
Katakan padanya…aku merindukannya…sangat merindukannya….
Katakan padanya aku akan selalu memegang janjiku untuk selalu mempercayainya
Karena…aku mencintainya….ya…aku mencintainya…sungguh….
Katakan padanya….bawa aku bersamanya….melewati perbatasan…
mengarungi angin….menuju sebuah negeri….putih nan jauh….


Gedung Daito

Masumi tampak termenung menatap langit Tokyo yang kala itu dinaungi kerlip bintang, sejenak melepaskan kepenatan yang melanda dengan menatap jauh keluasan langit yang tidak bertepi,


Diary Masumi :

Memang langit Tokyo tak secerah langit di lembah plum, namun setidaknya dengan melihat bintang yang muncul satu dua malam ini…aku bisa merangkai wajahmu…
Kamu…cinta pertamaku…mungkin juga cinta sejatiku….
Kamu…telah menguasai semua pikiranku dan hatiku….
Aku tak bisa lepas lagi….


Hari itu….saat kuminta kau berperan sebagai Akoya diatas Astoria yang sedang berlayar, kau menjelma sebagai akoya yang sangat manis dan menawan, aku tak kuasa ingin memelukmu saat itu juga….. bahkan menciummu….


Uhk….hampir gila rasanya….saat kau mengucapkan bait-bait cinta yang Akoya tujukan kepada Ishin, entah mengapa aku merasa bait-bait cinta itu ditujukan kepadaku….
Benarkah demikian Maya? Perasaan ini tidak salahkan?
Jika aku merasa bahwa kau juga memiliki perasaan yang sama denganku….


Ini serasa mimpi….aku memang tidak memiliki kepercayaan diri jika berhadapan denganmu mungil….kau memang luar biasa sanggup memporak-porandakan pertahanan diriku….
Ya…aku merasa demikian….


Saat hari itu kau tiba-tiba menghampiriku dikantorku untuk menjelaskan kesalahpahaman tentang cincin dan gaun Shiori, sambil menangis kau mengatakan bahwa kau tidak mungkin melakukan itu semua,
karena aku berharga untukmu….aku tertegun sejenak….
benarkah demikian mungil? Aku yang selama ini setengah mati kau benci…
tiba-tiba menjadi berharga bagi dirimu….sejak kapan Maya???
Kalau saja saat itu tidak terjadi penyerangan itu…
mungkin aku akan berhasil mendengar penjelasan lebih lanjut darimu.


Lantas sapu tangan itu…menjadi pertanda lagi…kau menjagaku ketika aku terluka hari itu….menangis itu, bahkan sentuhan dibibirku kurasakan sangat nyata, kata-kata cinta Akoya bergema disekelilingku walaupun kesadaranku terasa jauh saat itu.


Aku menyadari kebenarannya pada akhirnya, ya…Shiori telah berbohong kepadaku pada saat itu dengan mengatakan bahwa kau langsung pergi meninggalkanku, sapu tangan itulah jawabannya, sapu tanganmu yang tertinggal….sapu tangan yang digunakan untuk menyeka lukaku…itu milikmu mungil….


Lalu ketika kuserahkan kembali sapu tangan itu pada saat kita berlayar tak sengaja dan tak terencana di Astoria pada hari itu (sungguh momen diAstoria adalah momen paling indah dalam hidupku), wajahmu bersemu merah, dan ketika kuminta kau menjadi Akoya dan mengucapkan dialog-dialog itu, aku sadar…ya….memang kau yang disampingku waktu itu, menangis untukku…dan juga menciumku, sentuhan bibirmu terasa nyata mungil, walaupun juga terasa bagaikan mimpi…


Kau menciumku….saat itu….


Lantas ketika kau mengembalikan kunci kamar itu, aku menyadari bahwa kau kelihatan ingin menangis dan ada nada cemburu pada kata-katamu saat itu…
hei…kau cemburu pada Shiori mungil…ya…kau cemburu padanya….
kurasa kau berpikir bahwa aku akan menghabiskan malam bersama Shiori dikamar itu.


Sungguh aku panik saat itu, aku tidak ingin kau berpikir yang bukan-bukan tentang diriku…


Hei…aku ini laki-laki dewasa yang bermartabat mungil, aku punya harga diri, aku ingin kau tahu bahwa aku tidak serendah itu…aku tidak akan melakukan sesuatu yang belum saatnya, dan pasti jika aku akan melakukannya, akan kulakukan bersama orang yang kucintai…dan itu adalah kamu mungilku…..


Uh…bodohnya aku….begitu berhadapan denganmu….langsung hilang kendali dan kepercayaan diriku…demi untuk meyakinkanmu, kunci itu kulempar jauh-jauh dan kujelaskan kepadamu bahwa aku tidak tahu menahu tentang kamar itu, bahwa Shiori telah merancang itu semua, dan sebenarnya aku berniat pergi meninggalkan kapal itu, ketika akhirnya aku malah bertemu denganmu…

Aku…Direktur Daito yang terkenal dingin dan gila kerja ini, harus bersusah payah menjelaskan semua ini kepada gadis mungil dihadapanku kala itu, hanya agar kau tak salah paham…


Ahk…terasa gila….tapi sungguh mati aku sangat bersyukur, akhirnya kau mengerti dan memilih tetap disampingku malam itu….bersisian memandang langit yang penuh bintang….sama seperti hatiku saat itu….


Rasanya waktu ingin kuhentikan putarannya saat itu, agar selama mungkin kita bisa bersama, ya hanya ada kau dan aku, dunia sudah terasa lengkap, tak ada yang lain, walaupun tak banyak kata yang bisa diucapkan saat itu…


Tapi saat bersamamu…terasa menenangkan, menyenangkan dan membahagiakan…mungkin inilah cinta….sejenak aku melupakan semuanya…


ini terasa benar…aku menjadi diriku sendiri…kita tertawa bersama…tersenyum…saling menggoda, sesekali tersipu dan wajahku merona karena kau….gadis mungil yang ada ada disampingku….yang diam-diam kucintai sejak lama…lama sekali…bahkan dari dirimu belum mengenal cinta…


Ahk…cinta memang gila….


Aku menunggumu lama sekali mungil….sampai kau tumbuh dewasa
Ya…hari itu di Astoria kusadari kau gadis mungilku telah tumbuh dewasa…
Sesaat jantungku berhenti berdetak…mataku berhenti berkedip saat melihatmu saat itu
Kau terlihat bersinar, wow sangat cantik dengan gaun yang sangat pantas dan serasi…
Aku jadi malu sendiri, saat pelayan itu menggodaku…menyadari keterpanaanku….


Hm…dan mengajakmu berdansa malam itu…sungguh hal yang luar biasa, diantara semua pria yang menatap kagum pada malam itu, bisa kurasakan pria-pria itu menatap iri padaku, pria-pria itu ingin mengajakmu berdansa, tapi mereka tidak akan punya keberanian lebih, aku berani bertaruh, dengan sekali lirikan mataku saja mereka sudah paham, mereka tidak akan berani mendekat. Aku pemenangnya…ya mungkin tidak kau sadari semua menatap kagum padamu, aku sungguh pria yang beruntung malam itu.


Izu....ya Izu…entah keberanian darimana hingga hingga aku berani mengajakmu ketempat paling privasiku di Izu…aku ingin sekali mengundangmu kesana…dan akan hanya ada aku dan kamu........
Rupanya dewa keberuntungan sedang berpihak kepadaku, kulihat rona merah diwajahmu…saat mengatakan kau akan datang memenuhi undanganku …sendirian….


Hm..mungil sungguh…aku tak bisa berkata apa-apa lagi, tak sabar menunggu saat itu datang, membayangkan kita berdua berjalan menyusuri pantai, bermain, berlarian, melihat matahari terbenam dibentangan cakrawala senja sungguh momen yang sangat romantis, kemudian melihat bintang-bintang kala malam mulai menjelang.


Lalu…aku membayangkan…kau jadi milikku saat itu…tapi mungkinkah itu terjadi Mungil?


Perasaanmu mulai jelas terbaca mungil….
Saat akan berpisah…saat Astoria akan berlabuh….saat kau menjadi Akoya diatas kapal itu….dan aku kehilangan kendali dan lantas memelukmu…untung pada saat itu aku tidak nekat menciummu….hampir saja itu kulakukan..kau tidak keberatan atas pelukanku dan bisa kurasakan kau balas memelukku erat….


Dan yang paling melegakan hatiku….aku tahu ternyata kau tidak lagi membenciku…andai saja aku tahu lebih cepat, pasti aku tidak akan menerima tawaran Ayah untuk menikahi Shiori.


Saat kita turun dari Astoria, bertemu Shiori lalu Koji, sesungguhnya aku tak rela waktu meminta Koji mengantarmu pulang, aku tahu perasaaan anak itu padamu, tapi kondisi memaksa, aku harus mengurus Shiori yang tiba-tiba pingsan saat itu.


Tapi siapa yang dapat menyangka, ternyata hari itu kau tidak pulang bersama Koji, malah berbalik arah, mengejar dan memelukku….


Sungguh aku sangat bahagia….
Kau memintaku untuk menunggumu….menunggumu dewasa….
Apa itu artinya Mungil?
Apa kau juga mencintaiku?
Apa itu artinya perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan?
Ya…aku mulai meyakini itu….
Saat itu…yang bisa kulakukan dalah memintamu untuk mempercayaiku…selalu mempercayaiku


Ya kuharap kau tetap terus mempercayaiku Maya….
Jalan kita masih panjang dan tentu berliku, mungkin kita akan jarang sekali bertemu….
Meski rindu ini tak tertahankan…keinginan untuk mendengar suaramu, celotehanmu, melihat wajah manismu terpatri sangat kuat.
Namun aku berusaha berpikir logis…walau kadang cinta memang tak perlu dan tak kenal logika.


Ini semua perlu dan harus kulakukan agar semua berjalan baik, agar semua halangan dan rintangan dapat teratasi


Dengan tetap kau mempercayaiku…itu sudah jadi kekuatan buatku Maya….


Hari ini….aku hanya bisa menatap bintang sambil merangkai wajahmu….
Pada angin yang berhembus semilir…ingin ku berpesan…..
Sampaikan pada gadis itu….bahwa aku merindukannya…dan aku mencintainya
Satu kata yang belum bisa kuucapkan dihadapannya….
Dan satu lagi titipanku….tetaplah terus percaya padaku….